KUNJUNGAN KE CHIANG MAI 2017
Pada tanggal 2 December 2017, murid-murid kelas 9 dari sekolah ACS Jakarta pergi ke kampus Traidhos di Chiang Mai, Thailand untuk karyawisata. Murid-murid dibagikan ke dalam 3 kelompok yang dibedakan berdasarkan warna bajunya yaitu kelompok biru, pink dan hijau. Saya di dalam kelompok warna biru yang terdiri dari 12 murid, 2 guru dan Bapak direktur kamp yang maha kuasa Mr Leigh.
Pada perkunjungan ke Traidhos, kami naik pesawat ke Bangkok lalu transit ke Chiang Mai. Beberapa murid (termasuk saya) dan guru mengambil selimut yang disediakan dinas penerbangannya dan membawakan pulang. Jika tidak tertangkap artinya bukan pencurian. Pada perjalanan bis ke Traidhos dari bandara Chiang Mai, orang-orang di dalam bis saya menyanyi-nyanyi dan seperti paduan suara malaikat, kami memberkati kuping rekan kami dengan suara kita yang luar biasa.
Saya berbagi satu apartemen dengan 4 teman saya. Apartemennya punya 2 kamar tidur dengan 2 tempat tidur bertingkat, 2 kamar mandi dan 1 daerah umum dengan beberapa sofa dan kursi dan 1 kulkas. Di daerah dekat apartemen kami ada banyak ulat bulu dan semut jadi kami tidur sangat telat karena harus memberes-beres. Bukan hanya itu tapi kami takut jadi yang seharusnya 2 tempat tidur bertingkat untuk 2 orang di kamar tidur yang satu dan 3 di yang satu lagi menjadi 2 ranjang bertingkat untuk 5 orang. Hasil ini bisa dicapai jika 2 tempat tidurnya didorong supaya lebih dekat dan 3 orang bisa tidur di tingkat bawah dan 2 di atas.
Malam itu kami ke Pasar Malam. Di sana kami membeli oleh-oleh dan makan malam. Kita makan di rumah makan bernama "Aisha Thai Food." Makanannya Aisha biasa aja dan menunggunya lama sekali. Tetapi di depanya ada toko kecil yang menjual sate bakar yang besar sekali. Mereka menyediakan aneka daging, makanan laut dan sayur yang dipanggang. Jika pelanggan ingin, mereka juga punya bumbu pedas. Sate itu LUAR BIASA enaknya. Akhirnya saya dan teman saya bolak-balik ke toko itu untuk membeli satenya.
Pada hari kedua kami melakukan zipline dan mendapat baju dan sertifikat. Kebanyakan nama di sertifikat murid laki-laki salah karena mereka mencetak namanya berdasarkan nama yang harus kami menulis sendiri. Karena itu, nama-nama kami dibaca salah dan tercetak salah. Yang Bapak direktur camp yang maha kuasa Mr Leigh paling suka adalah sertifikatnya teman saya yang nama akhirnya menjadi "ATM adja." Jadi jika kami perlu uang kami selalu minta dari dia karena dia ATM.
Esok harinya kami naik perahu balik ke tanah dan naik bis ke arah kampus Traidhos lagi. Di sana kami istarahat lalu belajar cara memasak masakan Thailand seperti kari, tumis goreng dan sebuah pencuci mulut yang terbuat dari daun pandan, gula jawa, santan kelapa dan pisang. Setelah itu, kami balik ke apartemen sebentar untuk ambil barang lalu naik bis ke tempat untuk rafting. Untung kacamata saya sudah cemplung ke dalam sungai. Kalau tidak, pasti bakal hilang saat rafting.
Pagi hari aktivitas terakhir kami melakukan dinding manjat dan saya sadar bahwa saya sangat suka menjadi belay untuk orang yang memanjat. Setelah itu, kami melakukan tali rendah dan dinding tinggi. Lalu kami mandi dan siap-siap untuk makan malam Khantoke. Waduh orang Thailand benaran mengerti bagaimana memasak. Semua makanannya sedap. Yang kita akhirnya tambah-tambah adalah ayam gorengnya yang luar biasa. Setelah itu kami menonton penampilan dari berbagai penari dan seniman Thailand. Yang paling keren adalah tari pedang berapi yang menggunakan ,kau menebaknya, PEDANG BERAPI. Betapa kerennya itu.
Pagi berikutnya adalah pagi terakhir di Traidhos dan kami pulang. Saya sangat senang mengikut kunjungan ini ke Chiang Mai dan sampai sekarang tetap kangen dengan kamar saya di Traidhos dan ulat-ulat yang harus kami membuang.
No comments:
Post a Comment